asal usul kata pecinaan di indonesia
Seringkali mayoritas orang menganggap semua warga keturunan tionghoa di indonesia adalah orang kaya raya.
Anggapan ini tidak semuanya benar faktanya tidak sedikit pula dari warga keturunan tionghoa hidup di kelas menengah atau bahkan berada di bawah garis kemiskinan.
Anggapan semua warga keturuann tionghoa ada lah orang kaya sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu , sejarah membuktikan kemunculan anggapan itu tak terlepas dari kebijakan pemerintah kolonial di masa silam yakni kebijakan wijkenstelsel dan passenstelsel atau di sebut passen en wijken stelsel.
Secara terminologi wijkenstelsel adalah aturan pemerintah kolonial yang membagi wilayah berdasarkan kelompok.adapun passenstelsel serupa pembatasan wilayah yang membuat suatu kelompok tidak bisa bebas berpergian ke wilayah kelompok lain.Tentu kelompok yang paling berdampak berasal dari etnis tionghoa.
Berikut asal usul kata pecinaan di indonesia :
Sejarah kelam warga tionghoa di jaman kolonial
Alasan pemerintah kolonial memberlakukan kebijakan demikian karena tidak terlepas dari pengalaman pahit mereka sebelumnya pada tahun 1740 terjadi gesekan antara pedagang belanda dengan orang tionghoa di batavia akibat faktor ekonomi.
Gesekan tersebut berujung pada pembantaian ribuan orang tionghoa di tangan kompeni belanda.
Kejadian tersebut membuat penguasa voc membuat kebijakan pengelompokan dan pembatasan tujuannya adalah untuk mengawasi orang tionghoa secara lebih ketat agar tidak lagi berulah.
Atas dasar ini semua orang tionghoa di indonesia mulai di kelompokan dalam satu wilayah di luar batavia yang kini di sebut glodok.Mereka juga tidak bebas berpergian karena harus menunjukkan identitas mereka.
Seiring waktu kebijakan ini terus di lanjutkan ketika pemerintah hindia belanda terbentuk,pelaksanaan secara intensif mulai di lakukan pada saat berlangsungnya tanam paksa dari awal abad ke 19 sampai awal abad 20.
Wilayahnya tidak hanay sebatas di batavia tetapi juga semarang , rembang dan sebagainya , orang tionghoa di jawa sama sekali tidak bebas pada saat itu.
Mereka harus berada dalam satu wilayah yang sudah di tentukan pemerintah,jika ingin keluar wilayah maka harus meminta izin terlebih dahulu.
Ijin tersebut harus di sertai jelas kemana , sama siapa, pergi naik apa , dan berapa lama.Jika di setujui maka mereka harus membayar biaya perizinan.Apabila nekat melanggar maka akan siap-siap di denda belasan gulden hingga hukuman penjara.
Membuat keturuanan tionghoa di indonesia dalam satu kelompok menjadikan mereka semakin terisolasi karena tidak dapat masuk ke daerah lain hingga sulit berinteraksi dengan penduduk pribumi namun di sis lain isolasi tersebut membawa berkah.
Isolasi membuat mereka yang mayoritas pedagang semakin solid mereka jadi saling percaya dan mengeanl kemampuan bakat dan finansial masing-masing.
Tidak jarang mereka juga berlanjut ke jenjang pernikahan semua ini pada akhirnya melahirkan istilah yang di sebut ong hok ham sebagai modal nikah dengan modal. Yang artinya kepercayaan yang berhasil mengawinkan modal sehingga menciptakan modal baru yang mendorong kekuatan ekonomi.
Dari sinilah kata pecinaan lahir
Dimana kampung cina menjadi pusat ekonomi baru di perkotaan,sekaligus juga menjadi tempat lahirnya miliarder-miliarder baru seperti raja gula oei tiong ham yang jadi orang terkaya di hindia belanda abad ke 20.
Kebangkitan kapitalisme di kampung cina kemudia melahirkan pandangan masyarakat bahwa orang tionghoa sudah pasti kaya raya dan ekslusif yang membuatnya berbeda dengan kelompok pribumi.Apalagi dalam perjalanan pandangan tersebut menghasilkan jurang pemisah antara orang tionghoa dan penduduk lain.



